Tuesday, December 12, 2006

Teori Barat itu apa?


Dalam laporan Kompas hari ini (13 Des’06) mengenai Peluncuran Buku yang diberi judul “Teori Barat Kurang Pas untuk Membedah Sastra Melayu”, dikatakan bahwa Akademisi di Tanah Air dalam meneliti karya sastra Melayu cenderung menggunakan teori Barat. Untuk mengubah kecederungan ini perlu stimulus agar mempertimbangkan kerangka pikir penulis Melayu, bukan mengandalkan kerangka Barat. Kurang berkembangnya penggalian paradigma lain dalam melihat karya sastra Melayu tak lepas dari tradisi positivisme di kalangan akademisi. Tradisi positivisme merupakan teori kebudayaan yang dipakai terus.

Sangat tidak dapat dimengerti apa yang dimaksud dengan Teori Barat. Apakah yang dimaksud teori Barat adalah “positivisme” yaitu metode penelitian kuantitatif? Ataukah maksudnya dalam penelitian karya-karya Melayu kita harus menggunakan metode kualitatif atau metode interpretatif? Perlu diketahui di dunia Barat baik positivisme dan interpretatif kedua-duanya diterapkan di sana. Umumnya ilmu-ilmu eksakta menggunakan metode kuantitatif (positivisme) dan ilmu-ilmu non-eksakta seperti sosial, budaya, humanisme umumnya menggunakan metode interpretatif. (ds)

No comments: